Rantai makanan adalah sebuah sistem di mana energi pada satu tingkat organisme diubah menjadi energi pada tingkat organisme lain. Energi dalam rantai makanan biasanya berasal dari sinar matahari, yang digunakan oleh tumbuhan untuk melakukan fotosintesis – proses di mana karbon dioksida dan air diubah menjadi glukosa dan oksigen.

Glukosa kemudian dimetabolisme oleh sel-sel tumbuhan untuk memberikan energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Selama rantai makanan, glukosa dan oksigen diubah menjadi karbon dioksida dan air lagi – yang kemudian digunakan oleh tumbuhan untuk fotosintesis.
Ketika hewan memakan tumbuhan, mereka memangsa sel-sel tumbuhan dan mendapatkan energi dari glukosa yang disebut gula darah. Glukosa kemudian disampaikan ke seluruh tubuh hewan melalui sistem saraf dan peredaran darah. Selama proses metabolisme, glukosa dan oksigen diubah menjadi karbon dioksida dan air – yang kemudian dikeluarkan dari tubuh hewan sebagai keringat, urine, dan feces.
Energi yang berasal dari rantai makanan ini kemudian digunakan oleh manusia dan hewan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, bergerak, dan bernapas. Ketika aktivitas dilakukan, otot-otot manusia dan hewan menggunakan energi untuk bergerak. Dalam proses ini, glukosa dan oksigen diubah menjadi karbon dioksida dan air seperti yang terjadi pada rantai makanan. Aktivitas fisik yang intensif dapat meningkatkan jumlah karbon dioksida yang dikeluarkan tubuh, yang dapat mengakibatkan asidosis metabolic.
Asidosis metabolic adalah kondisi dimana pH darah turun sebagai akibat dari penumpukan asam-asam metabolik dalam darah. Penyebab asidosis metabolic biasanya adalah dehidrasi, yang dapat meningkatkan kadar asam dalam darah. Gejala asidosis metabolic meliputi mual, muntah, lemas, dan pusing. Kondisi ini dapat diobati dengan memberikan cairan kepada pasien dan dengan meningkatkan asupan kalori.